Selasa, 07 Februari 2012

belajar kebuadayaan dengan native speaker


Kejar TA sampai- sampai tugas kuliah yang lain sedikit terbengkalai, tp it’s ok lah ( sorry mr Stef i’m late to posting  this assaigment). Minggu lalu kita kedatangan native speaker dari Australia. Ceritanya kita mau belajar untuk mengenal budaya dan kebiasaan teman dari Australia tersebut.   
Sore itu kita anak- anak dari PGSD BI berkumpul di ruang mikro teaching, sekitar pukul 2 sore, tiba- tiba mr stef datang bersama 4 orang yang jelas- jelas bukan orang indonesia. Mereka tinggi,kulit putih dan rambut pirang ( seperti anak- anak yang katanya gaul di Indonesia) bersama beberapa orang LTC yang tidak asing lagi bagi kami.
Di Ruang mikro teaching ada 2 ruangan kita dibagi dalam 2 ruangan. Salah satu dari mereka masuk keruangan kami. 2 orang cewek yang salah satunya adalah orang Indonesia asli heheheh, yang satunya terlihat anggun dengan menggunakan dress batik coklat ( keren juga bule pake batik- pikirku).
Mereka memperkenalkan diri native speaker tersebut namanya “ Kirrily”. Dia berasal dari Australia tepatnya wilayah Canberra. Di Indonesia dia belajar tentang bahasa   dan kebudayaan Indonesia.  Kirrily di Indonesia juga sedang belajar membatik ( keren ya... aku aja yang orang Indonesia elum pernah belajar membatik heheheh).
Dia bercerita tentang keadaan di Australia, di sana hewan yang menjadi khas adalah kanguru, dan wombat. Wombat apa itu ? wombat kalau di Indonesia itu mirip dengan landak karena wombat juga berbulu tajam... kalau kanguru sih sering lihat, Cuma di tv sih... Di Australia kanguru tidak dibuatkan kandang, kanguru di umbar seperti sapi di Bali.
Tempat- tempat menarik lain di Australia menurut  Kirrily adalah Quennsland, team park dan gold coust. Dan satu lagi yaitu Opera house, di opera house tidak hanya menampilkan opera tetapi juga ballet dan orkestra.
Tentang tranportasi disana lebih mahal sekitar $20 setiap membeli tiket/ setiap kali sampai tujuan. Pendapat saya walah itu kalau disini udah sampai nganjuk. Tetapi saya yakin public tranportation disana sangat jauh lebih baik, sejalan dengan harganya yang mahal. Dan 1 lagi pasti disana juga tidak sering terjadi kecelakaan karena jadwal bus yang teratur dan masyarakat yang lebih tinggi SDMnya.
Cuaca juga sangat berbeda, panas normal disana sekitar 350c dan ketika summer bisa menjadin 40 0c dan ketika winter bisa -50c. Kalau kirrily disini pasti sudah sangat bisa beradaptasi dengan kondisi alam di Indonesia karena disana lebih ekstream menurut orang Indonesia seperti saya.
Beberapa pertanyaan dari teman- teman mengarahkan Kirrily untuk share tentang pengalaman dia ketika pertama kali di Indonesia. Ketika pertama kali di Indonesia dia tidak bisa tidur saat pagi hari karena suara dari toa masjid pada saat subuh, tetapi setelah beberapa saat dia mulai dapat beradaptasi. Di Indonesia kirrily sangat senang makan rendang. Masalah yang sama terjadi juga dengan Kirrily yaitu tentang bahasa khususnya masalah grammar, ya itu kita2 disini yang mempelajari bahasa juga seperti itu.
Masalah kebudayaan juga menjadi sorotan kita saat bertemu dengan Kirrilly, dia bercerita bahwa Australia tidak punya kebudayaan tetapi yang punya kebudayaan itu orang Aborigin yang terkenal dengan bumerangnya itu. Dia juga menguatkan pendapatnya karena kalau di Indonesia setiap daerah mempunyai kebudayaan sendiri- sendiri, sehingga menunjukkan perbedaan ttetapi tetap dalam persatuan(bhineka tunggal ika gitu...)
Seorang teman bertanya tentang masalah makan. Kebiasaan breakfast dengan cereal, pan cakes masih tetap tidak tetap ditiggalkan oleh kirrily dan makan sandwich tetap menjadi pilihan untuk lunch.
Waktu 1 jam tidak terasa untuk bertanya jawab dengan kirrily. Suatu kejadian yang sedikit langka untuk belajar bahasa langsung dengan native speaker, walaupun kadang harus bertanya kepada teman tentang kata- kata yang belum mudeng tetapi garis besar pembicaraan sudah bisa saya tangkap...
Ok guys .. itu lah pengalaman belajar bahasa dengan native speaker, banyak sekali perbedaan dengan kita memenag tetapi tetap saja kita tidak boleh menyaakan kebiasaan mereka dengan kita....

1 komentar:

  1. he'em....
    maklum kalau dia belum terbiasa dengan situasi disini...sedang beradaptasi....
    seandainya kita yang ke australi kayak apa yaa?

    BalasHapus

blogger baik yang adalah mampir, baca postingan dan beri komentar :D