Senin, 30 Januari 2012

informasi yang kadang merugikan salah satu pihak

Kuliah cross culture minggu lalu membahas tentang stereotipe yang ditunjjukan dalam masyarakat secara langsung,pembahasanya tentang derogatory word/kata- kata yang menyinggung/merendahkan kelompok tertentu, efek media dalam masyarakat. Kali ini akan membahasa tentang hal- hal tersebut yang pertama tentang pengaruh media dalam kehidupan sosial dan yang kedua tentang derogatory words.
Dunia jurnalistik merupakan salah satu pekerjaan yang menurut saya membingungkan. Kenapa ?? karena disetiap berita yang ditulis membebankan salah satu pihak yang menjadi obyek berita. Berita yang dibuat oleh pembuat berita (gk tau nama pekerjaannya ) dibuat tidak sesuai dengan fakta ada beberapa bagian yang dilebih- lebihkan bahkan ada beberapa bagian yang dihilangkan, hal ini mengakibatkan berita yang disampaikan menjadi tidak sesuai fakata dan seakan- akan memojokkan salah satu pihak.
Media merupakan sarana untuk memperoleh informasi masal, yang seharusnya memberikan informasi yang seakurat mungkin tanpa memihak ataupun memojokkan salah satu pihak bahkan membesar- besarkan fakta yang sedang hot dimasyarakat. Alasan klasik adanya maipulasi informasi dalam media yaitu agar berita/ headline yang diberikan itu laku dan banyak orang yang suka.
Misalnya saja berita ini : anggota oposisi Arab di Parlemen Israel meminta Aharonovitch untuk mengundurkan diri setelah menyampaikan komentar rasisnya pada pertemuan dengan kepolisian. Dalam sebuah potongan gambar di televisi, Aharonovitch menanggapi seorang polisi yang sedang menyamar yang meminta maaf karena bajunya yang kotor. Aharonovitch menjawab sambil tertawa "Apa maksudmu dengan kotor? Kamu kelihatan seperti Araboosh"
Araboosh adalah sebuah panggilan derogatori yang sangat menyinggung untuk orang Arab dalam bahasa Ibrani.
"Pernyataan itu terlalu rasis, dan sangat jahat dan salah untuk iklim yang diplomatik," Afou Agbaria, seorang pembuat undang-undang Arab Israel, mengatakan dalam Army Radio.

dan satu lagi efek media yang membuat orang membaca judulnya saja pasti tidak akan suka terhadap satu kelompok ini. Judul headlinenya “Bahkan Anjing Zionis Israel Sekejam Tuannya”. Mungkin mereka/ pembuat berita memang ingin membuat berita yang akan menjadi headline tetapi apakah mereka harus menyamakan sebuah kelompok dengan nama binatang.

Nah itulah 2 contoh jelek yang benar- benar tidak boleh ditiru. Memang hal- hal tersebut buth dipublikasikan tetapi tidak harus dengan memojokkan salah satu pihak, dan mungkin saran dan kritik dalam akhir berita perlu ditambahkan kedalam berita yang dipublikasikan agar tidak menjadi semakin parah.

 Apalagi kita sebagai calon/ sudah menjadi pendidik. Jika berkata- kata memang harus sangat hati- hati jika tidak pasti murid anda akan ada yang sakit hati ketika anak tersebut merasa tersinggung dengan kata- kata anda dan efek lebih besarnya adalah anak tersebut dapat saja menjadi bahan olok-olok teman sekelasnya.

Dari hal- hal diatas saya juga belajar untuk dapat menjadi lebih baik, walaupun contoh diatas menunjukkan kelompok yang berkuasa tetapi janganlah menggunakan kekuasaan secara semena-mena tanpa memperhatikan kelompok lain yang hanya mengikuti kelompok mereka.


READ MORE - informasi yang kadang merugikan salah satu pihak

Senin, 23 Januari 2012

stereotype....apa itu ??


Strereotype, mungkin kata tersebut terasa asing ditelinga saya, yang sering saya dengar yaa... hanya stereo kalau sedang ngumpul dengan anak- anak yang berkecimpung dalam dunia sound system. Dan ternyata setelah mendapat penjelasan dari dosen dan tanya sana sini soal strereotype.
Pertama kali mendengar penjelasan tentang stereotype saya malah pusing berat karena tidak mudeng dan lagi parah- parahnya sakit. Sedikit tekad dan dengan rasa ingin tahu tinggi kemudian saya browsing di google, tapi masih tidak mudeng juga dan pada akhirnya saya tanya kepada paman saya yang memang jago bahasa inggris ( maklum dulu kerja di freefort lama sekarang juga sering jadi transletter).
Akhirnya mendapat penjelasa juga....aminnnnnnnnnn
Menurut yang saya pahami tentang stereotype dari penjelasan paman saya yaitu artine anggapan umum terhadap suatu kelompok berdasarkan penilaian dari orang yang berasal dai luar kelompok itu. Penilaiannya  entah dalam perilaku, kebiasaan. Tetapi stereotype itu TIDAK SELALU BENAR tapi dipercayai banyak orang, terutama oleh orang2 di luar kelompok tersebut.
misale orang jawa itu stereotypenya kalem, sopan, dll.
kalau batak ki keras, banter, kasar
bule itu teratur, tegas, ra ewuh pekewuh, tidak mudah tersinggung, dll
 orang  batak akan melihat jawa ya seperti itu: kalem, sopan, tidak berani ngomong di depan
orang  bule akan melihat orang jawa itu lemah, kalem, lambat, alon-alon, akrab antar teman/keluarga, kurang memikirkan hasil, dst..
mungkin sedikit info yag bisa saya bagikan untuk teman-teman :D
READ MORE - stereotype....apa itu ??

Senin, 16 Januari 2012

lebay ternyata bukan bahasa gaul..


Banyak teman semakin banyak cerita dan pengalaman yang didapat. Dari cerita teman-teman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia kita bisa tahu akan keunikan dari setiap mereka. Kita juga belajar mengenal budaya mereka, apa yang membuat daerah mereka menjadi istimewa bagi mereka, tempat- tempat dengan panorama yang indah. Selain yang itu tadi kita juga dapat mempelajari tentang bahasa mereka yang kadang membuat tersenyum, mengerutka dahi karena tidak mengerti yang mereka katakan kepada kita dan masih banyak lagi, yang jelas “NO SARA aja pokoknya”. Ceritaku ini yang terjadi ketika bercakap- cakap dengan teman dari kupang .
Cerita ini bermula ketika saya sedang mengerjakan dekorasi natal sekolah minggu di GOR SD Lab Salatiga. Seperti biasa jadwal rutin ketika menjadi panitia kalau gak dekorasi ya publikasi kalo mau puasing dikit ya jadi perkap L... karena kebatulan saya tergabung dalam kepanitiaan dari GKJ Salatiga( ada juga yang sebut GKJ 55) yang ada di depan Kampus UKSW itu lho....  pastinya orang- orang yang ada dalam kepaniatiaan gak Cuma anak anak dari Salatiga, dari luar Salatiga juga banyak. Yang  ada yang dari Madiun, dari Tegal, Purwokerto, tp jangan salah walaupun di GKJ( Gereja Kristen Jawa) yang notabenya harus pake bahasa jawa( tapi gak juga J) banyak juga anak- anak dari luar jawa yang ikut di GKJ. Misalnya dari Sumatra,Bali, Kupang, Irian, NTT, Kupang dari Sulawesi juga ada, udah kayak UKSW deh pokoknya...
Karena banyaknya anak-anak yang bergereja di GKJ mungkin karena dulunya mereka menjadi Praktikan/ mahasiswa praktek di GKJ yang kemudian menjadi guru praktek...
Certanya waktu itu kami sedang finishing sekorasi untuk natal sekolah minggu, jam makan malam sudah tiba, padahal itu sudah jam 10 malam( bener- bener makan malam J) kamipun mendapat makan malam nasi goreng...lumayan pikirku.. dalam suasana makan malam itu kami makan dengan bercanda cerita tentang daerah teman-teman yang berasal dari luar jawa, dalam asiknya cerita plus makan malam teman saya, Boya nyeletuk “gila nasi gorengnya pedas sekali...(sambil menjulurkan lidah tanda benar-benar merasa pedas dengan logat kupang). Teman lain bernama Lydia juga dari Kupang menjawab “ah belebai kau!! Gak pedes kok”
Dalam hati saya Cuma bertanya- tanya apa artinya “belebai” kalau keledai saya tahu J... suasana makan selesai sambil minum air putih saya beranikan untuk bertanya sama Lydia
Saya : “ Ly artinya belebai itu apa ??”
Lydia: “ belebai itu artinya berlebihan ko(koko adalah nama panggian akrab saya ), orang sana kalau omongkan cepet jadinya banyak kata yang disingkat “
Saya :”ooo begitu orang sana berarti kalau sms lebih pinter y soal singkatan hwhwhhwwh”
Lydia :”hahaha kamu ki mesti gitu, kalau deket kamu pengenya ketawa”
Dari situ saya semakin memahami cara bicara mereka yang membuat otak rasanya harus ganti sama processor core 2 quard biar bisa merekam pembicaraan teman- teman dari daerah timur yang kalau bicara memang sangat cepat dan kadang sulit dimengerti
Mungkin akhir- akhir ini kita memang sering mendengar kata “lebay” sebagai bahasa gaul ( kaya boyband dangdut aj ), tetapi kata lebay aslinya dari Indonesia bagian timur karena logat bahasa mereka yang sangat cepat itu sehingga berpengaruh terhadap kata- kata yang dikeluarkan
Oke reader ini adalah sedikit pengalaman saya dalam berteman dengan teman dari luar jawa, dari daerah timur tepatnya... buat reader yang merasa menjadi anak gaul gak usah bangga menyebut kata lebai sebagai bahasa gaul yang beberapa saat lalu booming di masyarakat karena teman- teman kita dari indonesia timur sudah sering menyebut kata lebai dalam obrolan mereka sehari- hari...
Bloger sejati adalah bloger yang meninggalkan jejak pada saat blogwalking J
Monggo dikomeng....
READ MORE - lebay ternyata bukan bahasa gaul..