Banyak teman semakin banyak cerita dan pengalaman yang
didapat. Dari cerita teman-teman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia
kita bisa tahu akan keunikan dari setiap mereka. Kita juga belajar mengenal
budaya mereka, apa yang membuat daerah mereka menjadi istimewa bagi mereka,
tempat- tempat dengan panorama yang indah. Selain yang itu tadi kita juga dapat
mempelajari tentang bahasa mereka yang kadang membuat tersenyum, mengerutka
dahi karena tidak mengerti yang mereka katakan kepada kita dan masih banyak
lagi, yang jelas “NO SARA aja pokoknya”. Ceritaku ini yang terjadi ketika
bercakap- cakap dengan teman dari kupang .
Cerita ini bermula ketika saya sedang mengerjakan dekorasi
natal sekolah minggu di GOR SD Lab Salatiga. Seperti biasa jadwal rutin ketika
menjadi panitia kalau gak dekorasi ya publikasi kalo mau puasing dikit ya jadi
perkap L...
karena kebatulan saya tergabung dalam kepanitiaan dari GKJ Salatiga( ada juga
yang sebut GKJ 55) yang ada di depan Kampus UKSW itu lho.... pastinya orang- orang yang ada dalam
kepaniatiaan gak Cuma anak anak dari Salatiga, dari luar Salatiga juga banyak.
Yang ada yang dari Madiun, dari Tegal,
Purwokerto, tp jangan salah walaupun di GKJ( Gereja Kristen Jawa) yang
notabenya harus pake bahasa jawa( tapi gak juga J)
banyak juga anak- anak dari luar jawa yang ikut di GKJ. Misalnya dari
Sumatra,Bali, Kupang, Irian, NTT, Kupang dari Sulawesi juga ada, udah kayak
UKSW deh pokoknya...
Karena banyaknya anak-anak yang bergereja di GKJ mungkin
karena dulunya mereka menjadi Praktikan/ mahasiswa praktek di GKJ yang kemudian
menjadi guru praktek...
Certanya waktu itu kami sedang finishing sekorasi untuk
natal sekolah minggu, jam makan malam sudah tiba, padahal itu sudah jam 10
malam( bener- bener makan malam J)
kamipun mendapat makan malam nasi goreng...lumayan pikirku.. dalam suasana
makan malam itu kami makan dengan bercanda cerita tentang daerah teman-teman
yang berasal dari luar jawa, dalam asiknya cerita plus makan malam teman saya,
Boya nyeletuk “gila nasi gorengnya pedas sekali...(sambil menjulurkan lidah
tanda benar-benar merasa pedas dengan logat kupang). Teman lain bernama Lydia
juga dari Kupang menjawab “ah belebai kau!! Gak pedes kok”
Dalam hati saya Cuma bertanya- tanya apa artinya “belebai”
kalau keledai saya tahu J...
suasana makan selesai sambil minum air putih saya beranikan untuk bertanya sama
Lydia
Saya : “ Ly artinya belebai itu
apa ??”
Lydia: “ belebai itu artinya
berlebihan ko(koko adalah nama panggian akrab saya ), orang sana kalau omongkan
cepet jadinya banyak kata yang disingkat “
Saya :”ooo begitu orang sana
berarti kalau sms lebih pinter y soal singkatan hwhwhhwwh”
Lydia :”hahaha kamu ki mesti
gitu, kalau deket kamu pengenya ketawa”
Dari situ saya semakin memahami cara bicara mereka yang
membuat otak rasanya harus ganti sama processor core 2 quard biar bisa merekam
pembicaraan teman- teman dari daerah timur yang kalau bicara memang sangat
cepat dan kadang sulit dimengerti
Mungkin akhir- akhir ini kita memang sering mendengar kata “lebay”
sebagai bahasa gaul ( kaya boyband dangdut aj ), tetapi kata lebay aslinya
dari Indonesia bagian timur karena logat bahasa mereka yang sangat cepat itu
sehingga berpengaruh terhadap kata- kata yang dikeluarkan
Oke reader ini adalah sedikit pengalaman saya dalam berteman
dengan teman dari luar jawa, dari daerah timur tepatnya... buat reader yang
merasa menjadi anak gaul gak usah bangga menyebut kata lebai sebagai bahasa
gaul yang beberapa saat lalu booming di masyarakat karena teman- teman kita
dari indonesia timur sudah sering menyebut kata lebai dalam obrolan mereka
sehari- hari...
Bloger sejati adalah bloger yang meninggalkan jejak pada
saat blogwalking J
Monggo dikomeng....
READ MORE -
lebay ternyata bukan bahasa gaul..